بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
~ Ibu Asuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam ~
Dia adalah pengasuh Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang menemani Aminah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam bersiarah ke makam Abdullah, yang mengasuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam ketika Aminah meninggal dunia bersama dengan sang kakek, Abdul
Muthalib.
Ummu Aiman ra. adalah seorang wanita
yang melimpahkan kasih sayangnya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Wanita ini bersama dengan Fatimah binti Asad membesarkan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam dengan sepenuh hatinya. Tidak banyak orang yang tahu mengenai
wanita yang satu ini.
Nama aslinya adalah Barakah. Dia adalah
wanita keturunan Habasyah, budak yang diwarisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam dari Ayah beliau, kemudian beliau memerdekakannya ketika beliau
menikah dengan Khadijah. Setelah menjadi wanita merdeka, ia menikah dengan
Ubaid bin Harits Al-Khazraji dan dikaruniai seorang anak. Ummu Aiman inilah
yang merupakan nama panggilan, karena anaknya bernama Aiman. Ummu Aiman
termasuk orang-orang yang pertama masuk islam.
Nama Aiman terukir dalam peristiwa Hijrah
dan jihad. Barakah atau Ummu Aiman kemudian menikah dengan Zaid bin Haritsah setelah
berpisah dengan suaminya yang dahulu yang tidak mau masuk Islam dan dikaruniai
seorang anak yang bernama Usamah bin Zaid, pemuda yang sangat disayangi oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Ketika kaum muslimin hijrah ke
Madinah, Ummu Aiman ikut dalam rombongan ini dan terjadilah sebuah kejadian
luar biasa. Utsman bin Qasim menceritakan bahwa pada saat Ummu Aiman ikut
bersama kaum muslimin ke Madinah, sore hari, ketika sampai di daerah Mansharif
(sebelum Rauha), Ummu Aiman yang saat itu puasa merasa sangat lelah dan haus,
lalu tiba-tiba ada ember berisi air terikat tali putih menjulur dari langit.
Lalu Ummu Aiman meminumnya, setelah kejadian itu ummu aiman tidak pernah
merasakan haus, meskipun ketika berpuasa. Betapa besar anugrah yang diperoleh
wanita ini.
Ummu Aiman adalah wanita pemberani.
Dia tidak pernah takut untuk ikut berperang di jalan Allah Azza Wa Jalla.
Terbukti dengan kehadirannya di perang seperti di perang Uhud, perang Khaibar
dan perang Hunain. Cobaan dalam hidupnya adalah ketika suami yang dicintainya,
Zaid bin Haritsah gugur dalam perang Mu’tah dan anaknya, aiman gugur di perang
Hunain.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam sangat menyayangi wanita ini dan menganggap bahwa Ummu Aiman adalah
ibu keduanya. Begitu pun sebaliknya,
Ummu Aiman akan ikut sedih jika melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam sedih dan akan ikut bahagia jika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam ikut bahagia.
Banyak berkah yang diberikan Allah Azza
Wa Jalla kepada Ummu Aiman, termasuk umur yang panjang. Saat Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam meninggal dunia, Ummu Aiman hanya bisa berdiri kaku dan air matanya
terus mengalir. Ketika ada seseorang yang bertanya kepadanya, kenapa dia
menangis, Ummu Aiman menjawab karena sekarang sudah tidak ada lagi wahyu yang
turun. Ummu Aiman diberi umur yang panjang sampai pada masa pemerintahan Utsman
ra, Allah Azza Wa Jalla memanggilnya untuk berkumpul dengan orang yang dicintainya
disurga, yang dinikmatiya tidak terkira.
makasih pencerahan nya
BalasHapusijin baca artikel nya
BalasHapus