Kamis, 23 Mei 2013

Ibu Asuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

~ Ibu Asuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ~

Dia adalah pengasuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang menemani Aminah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersiarah ke makam Abdullah, yang mengasuh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika Aminah meninggal dunia bersama dengan sang kakek, Abdul Muthalib.
Ummu Aiman ra. adalah seorang wanita yang melimpahkan kasih sayangnya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Wanita ini bersama dengan Fatimah binti Asad membesarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan sepenuh hatinya. Tidak banyak orang yang tahu mengenai wanita yang satu ini.
Nama aslinya adalah Barakah. Dia adalah wanita keturunan Habasyah, budak yang diwarisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dari Ayah beliau, kemudian beliau memerdekakannya ketika beliau menikah dengan Khadijah. Setelah menjadi wanita merdeka, ia menikah dengan Ubaid bin Harits Al-Khazraji dan dikaruniai seorang anak. Ummu Aiman inilah yang merupakan nama panggilan, karena anaknya bernama Aiman. Ummu Aiman termasuk orang-orang yang pertama masuk islam.
Nama Aiman terukir dalam peristiwa Hijrah dan jihad. Barakah atau Ummu Aiman kemudian menikah dengan Zaid bin Haritsah setelah berpisah dengan suaminya yang dahulu yang tidak mau masuk Islam dan dikaruniai seorang anak yang bernama Usamah bin Zaid, pemuda yang sangat disayangi oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, Ummu Aiman ikut dalam rombongan ini dan terjadilah sebuah kejadian luar biasa. Utsman bin Qasim menceritakan bahwa pada saat Ummu Aiman ikut bersama kaum muslimin ke Madinah, sore hari, ketika sampai di daerah Mansharif (sebelum Rauha), Ummu Aiman yang saat itu puasa merasa sangat lelah dan haus, lalu tiba-tiba ada ember berisi air terikat tali putih menjulur dari langit. Lalu Ummu Aiman meminumnya, setelah kejadian itu ummu aiman tidak pernah merasakan haus, meskipun ketika berpuasa. Betapa besar anugrah yang diperoleh wanita ini.
Ummu Aiman adalah wanita pemberani. Dia tidak pernah takut untuk ikut berperang di jalan Allah Azza Wa Jalla. Terbukti dengan kehadirannya di perang seperti di perang Uhud, perang Khaibar dan perang Hunain. Cobaan dalam hidupnya adalah ketika suami yang dicintainya, Zaid bin Haritsah gugur dalam perang Mu’tah dan anaknya, aiman gugur di perang Hunain.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sangat menyayangi wanita ini dan menganggap bahwa Ummu Aiman adalah ibu keduanya. Begitu pun sebaliknya,  Ummu Aiman akan ikut sedih jika melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sedih dan akan ikut bahagia jika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ikut bahagia.
Banyak berkah yang diberikan Allah Azza Wa Jalla kepada Ummu Aiman, termasuk umur yang panjang. Saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam meninggal dunia, Ummu Aiman hanya bisa berdiri kaku dan air matanya terus mengalir. Ketika ada seseorang yang bertanya kepadanya, kenapa dia menangis, Ummu Aiman menjawab karena sekarang sudah tidak ada lagi wahyu yang turun. Ummu Aiman diberi umur yang panjang sampai pada masa pemerintahan Utsman ra, Allah Azza Wa Jalla memanggilnya untuk berkumpul dengan orang yang dicintainya disurga, yang dinikmatiya tidak terkira.

2 komentar: