Kamis, 20 Desember 2012

Sepotong Kisah

                                                                         بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
                                                                   Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum wr. wb
Kayfa haluki?
Pada postingan blog kali ini ,kami membahas kisah nyata seorang pemuda selamat membaca....


            Seorang pemuda berusia 17 tahun terkena tembakan peluru nyasar, maka kedua orang tuanya segera membawanya ke rumah sakit Angkatan Bersenjata, Riyadh. Di dalam perjalanannya menuju rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya berkata. “Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih ,demi Allah aku dalam keadaan baik, sesungguhnya aku akan meninggal , demi Allah aku mencium semerbak wangi surga.” Sang ibu kaget ,dia tidak dapat berkata apa-apa.
            Setibanya di ruang gawat darurat ,seorang dokter berusaha menanganinya, akan tetapi pemuda itu berkata ,”Wahai saudaraku! Sungguh aku akan mati ,aku telah mencium semerbak wangi surga, karena itu janganlah merepotkan dirimu, aku hanya menginginkan kehadiran ayah dan ibuku disisiku.” Lalu kedua orangtuanya yang sedang menunggu diluar dipanggil untuk berada disisi pemuda itu , dengan terbata pemuda itu mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya seraya melantunkan syahadat,
                 “Asyahadu Alla Ilaaha Illalla wa Asyahu Anna Muhammad Rasulullah (Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah ,dan sesungguhnya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah utusan Allah).”
                  Pemuda itu menghembuskan nafas terakhirnya ,meninggalkan dunia ini dalam keadaan jari telunjuk tangan kanan menunjuk ,sebagaimana orang yang sedang membaca tasyahud ketika Shalat. Sesaat setelah itu ,seorang dokter yang menyaksikan kata-kata terakhir pemuda tadi menemui seorang pegawai yang bertugas memandikan jenazah di Rumah sakit tersebut ,pegawai jenazah itu bercerita bahwa jenazah pemuda tadi dalam keadaan segar bugar dan jari telunjuk tangan kanannya menunjuk ,sesuatu yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.
                  Dokter itu lalu bertanya kepada orang tua pemuda yang telah meninggal mengenai kehidupan pemuda tersebut ,mereka menerangkan.
“Almarhum sejak berusia akil baligh adalah orang yang selalu membangunkan kami untuk menunaikan shalat Shubuh ,ia sangat tekun menunaikan shalat malam dan membaca Al-Qur’an, selalu berusaha untuk mengikuti shalat wajib berjamaah di masjid, ia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan dalam pelajaraannya sehingga ia termasuk peraih rangking atas di kelas dua SMA.”


 Subhanallah ya Akhi wa Ukhti ,betapa mulianya pemuda tersebut ,sayang sekali orang-orang pada zaman sekarang banyak yang terlena dan larut dalam berlomba-lomba untuk mengumpulkan kemewahan dunia, padahal bagi Allah Ta’ala, dunia ini tidak lebih berharga dari pada sayap seekor nyamuk!. Sebuah pertanyaan yang perlu dijawab ,Masih adakah orang yang mau berlomba-lomba bersama saudaranya dalam beramal saleh? Masih adakah orang yang apabila melihat saudaranya memegang Al-Qur’an setelah ia shalat lalu membacanya ,ia tertegun seraya bertanya pada dirinya sendiri, “Kenapa aku tidak ikut serta duduk dan membaca Al-Qur’an sebagaimana yang ia lakukan?” lalu hati orang itu tergerak untuk mengambil Al-Qur’an ,lalu duduk dan membaca ayat-ayat suci tersebut sepuasnya. Lalu apakah masih ada diantara kita ,ketika melihat kerabatnya bangun di malam hari untuk menunaikan shalat malam ia merasa iri, lalu bertanya pada diri sendiri “Kenapa ia bangun untuk menunaikan shalat malam sedangkan aku tidak? Betulkah aku mengharapkan surga Allah sebagaimana ia mengharapkannya?” Sungguh ya akhi wa ukhti.... ,terlalu banyak kesibukan yang membuat seseorang lupa untuk bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah swt. Terlalu banyak dari kita yang telah dibutakan oleh dunia ,Allah Ta ‘ala yang telah menciptakan kita ,Allah Ta’ala selalu melihat apa yang kita perbuat.

Minggu, 02 Desember 2012

Yang bersemayam di dalam hati

Repost Tere Liye Apakah pacaran dan tidak pacaran ada hubungannya dengan kelak pernikahan langgeng atau tidak? Siapa yang bisa menjamin kalau tidak pacaran maka pernikahannya berkah dunia akherat? Tidak akan bercerai? Lantas siapa pula yang bisa menggaransi kalau pacaran, bakal berantakan? Keluarganya tidak berkah? Anak-anaknya jadi bandel, nakal? Jawabannya: memang tidak ada yg bisa memastikan. Apakah menyusui anak2 kita, memberikan ASI ekslusif selama enam bulan menjamin anak kita bakal jenius? Bakal sukses berat? Memangnya kalau disusui dengan susu formula anak-anaknya akan jadi bodoh? Besok lusa jadi anak gagal? Lagi-lagi jawabannya: memang tidak ada. Boleh jadi tidak ada korelasi antara menyusui anak dengan kesuksesan, dan sebagainya. My dear anggota page, di dunia ini, banyak hal baik yang tidak otomatis berkorelasi langsung dengan hasilnya akan baik juga. Terutama hasil sesuai standar manusia, definisi-definisi manusia secara umum. Belajar habis-habisan tidak selalu berkorelasi dengan bakal lulus dan diterima di universitas top. Bekerja keras setiap hari tidak selalu berkorelasi dengan jadi kaya raya. Belum tentu. Lantas kalau begitu, mending nggak usah belajar dong? Mending nggak usah bekerja? Tentu tidak. Karena jelas, hal-hal baik, akan memberikan banyak sekali manfaat nyata dalam hidup kita. Dan itu kadang lebih hakiki dibanding hasil terlihat yang selalu kita nilai dengan standar dunia. Tidak pacaran, disamping memproteksi kita dari perbuatan dosa yang dilarang agama, juga akan memberikan kita opsi terbaik dari cara terbaik--terlepas keluarganya kelak jadi apa. Menyusui anak-anak kita, disamping sehat bagi bayi, juga akan memberikan kedekatan emosional dengan anak kita, pengalaman yang begitu menakjubkan--terlepas dari anaknya bakal sukses atau gagal. Belajar atau bekerja habis-habisan, jika dilengkapi dengan pemahaman baik, maka akan memberikan esensi proses yang baik, makna keseharian yang penting, yang kalaupun tidak ada korelasinya dengan hasil, tetap memberikan kelegaan. Kelegaan yang lebih lega dibanding hasilnya. Ingatlah selalu: kebahagiaan bersemayam di hati setiap orang. Kesuksesan juga menetap di hati setiap orang. Bagi orang-orang yang paham soal ini, maka urusannya sederhana. Kita tidak pernah tahu ending hidup kita sebelum masa itu tiba. Tidak seperti film, yang ada tulisan besar2 "The End" atau "Tamat", ending sejati dari hidup kita adalah rahasia. Dengan semua misterinya, maka selalu melakukan yang terbaik, dengan cara yang terbaik, dan biarlah Tuhan menentukan hasilnya, akan menjadi pilihan terbaik bagi kita. Biarlah Tuhan yang menuliskan ending terindahnya.

Jumat, 23 November 2012

Kisah Umar bin Khattab

Di tengah-tengah gersangnya gurun pasir dan sesaknya zaman oleh kezaliman ,muncul setitik embun yang menghadirkan harapan ,yaitu ke-Islaman Umar bin Al-khathab .Orang yang kelak akan menjadi salah satu Khalifah dan penerus perjuangan Rasulullah dalam menegakkan Islam ini ,masuk Islam pada bulan Dhulhijjah ,tahun ke-6 dari nubuwah ,tepatnya 3 hari setelah ke-Islaman Hamzah bin Abdul-Muthalib.

                 Sebelum bercerita ketika Umar bin Khattab ikut menegakkan syariat Islam di bumi Mekkah ,alangkah baiknya jika kita membahas tentang watak dan perasaan beliau. Umar bin khattab dikenal sebagai orang yang menjaga kehormatan dirinya dan memiliki watak yang tempramental  .Setiap kali dia berpapasan dengan orang-orang Muslim, pasti dia menimpakan berbagai macam siksaan. Namun yang pasti, di dalam hatinya bergolak berbagai macam perasaan yang sebenarnya saling bertentangan.  Pertentangan yang melingkupi hatinya terjadi antara penghormatannya terhadap tradisi-tradisi leluhur berupa kebebasan menenggak minuman keras hingga mabuk lalu bercanda ria  ,dengan kesabaran orang-orang Muslim dalam menghadapi cobaan dalam rangka mempertahankan akidahnya.  Keadaan ini ditambah lagi dengan keragu-raguan yang terdapat pada dirinya ,karena bagi siapapun yang berakal ,pasti menyadari apa yang diserukan Islam jauh lebih indah dan agung daripada yang lain.
                Saat itu Umar bin Khattab  keluar rumah sambil menghunus pedangnya ,dengan maksud ingin menghabisi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Di tengah jalan dia berpapasan dengan  salah seorang pemeluk Islam namun menyembunyikan ke-Islamannya bernama Nu’aim bin Abdullah An-Nahlam Al-Adwy .
“Hendak kemana engkau wahai Umar?”  Tanya laki-laki itu.
“Aku hendak menghabisi Muhammad” Jawab Umar bin Khattab.
“Apa yang bisa menjamin keamanan dirimu dari pembalasan Bani Hasyim dan Bani Zuhrah jika engkau membunuh Muhammad?”
“Menurut pengamatanku, rupanya engkau telah keluar dan meninggalkan agama yang telah engkau peluk selama ini.” Kata Umar.
“Bagaiana jika kutunjukkan sesuatu yang membuatmu lebih tercengang wahai Umar? Sesungguhnya saudarimu dan adik iparmu juga telah keluar dari agama serta meninggalkan agama yang selama ini engkau peluk.”
                Dengan terburu-buru Umar  bin Khatab pergi ke rumah  adik perempuannya yang saat itu sedang ada pula Khabbab bin Al-Art yang sedang mengajarkan Al-Qur’an kepada adik ipar dan adiknya  yaitu Sa’id bin Zaid dan  istrinya Fatimah binti Al-Khatab . Ketika Khabbab mendengar suara kedatangan Umar, dia bersembunyi ke belakang ruangan ,sedangkan Fatimah menyembunyikan Al-Qur’an ,namun ternyata Umar sempat mendengar bacaan ayat Al-Qur’an Khabbab.
                “Apa suara bisik-bisik yang sempat kudengar dari kalian tadi?” tanya Umar ketika masuk rumah.
                “Hanya sekedar obrolan diantara kami.” Jawab adik dan adik iparnya.
                “Kupikir kalian berdua sudah keluar dari agama.” Kata Umar
                “Wahai umar.” Kata adik iparnya , “Apa pendapatmu jika kebenaran ada dalam agama selain agamamu?”
                Seketika Umar melompat kearah adik iparnya dan menginjaknya keras-keras. Fatimah, adiknya mendekat untuk menolong suaminya ,namun tiba-tiba Umar menonjok Fatimah hingga wajahnya berdarah.
“Wahai Umar.” Kata Fatimah dengan berang, “jika memang kebenaran itu ada pada agama selain agamamu ,maka bersaksilah bahwa tiada Ilah selain Allah dan bersaksilah bahwa Muhammad adalah Rasul Allah.”
                Umar mulai merasa putus asa .Dia melihat arah yang meleleh dari wajah adiknya ,dia merasa menyesal dan malu atas perbuatannya .
                “Berikan Al-Kitab yang tadi kalian baca!” Kata Umar.
Adiknya menjawab, “Engkau masih najis ,Al-Kitab ini tidak boleh disentuh kecuali orang-orang yang suci. Bangunlah dan mandilah jika mau!”
                Maka Umar segera mandi setelah itu Fatimah memberikannya Al-Qur’an.
Dia mulai membaca isinya, “Bismillahir-rahmanir-rahim.” Lalu dia berkata. “Nama-nama yang bagus dan suci,” Kemudian dia membaca
“Thaha,” Umar membaca hingga berhenti pada firman Allah.

“ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (Thaha: 14)
Setelah itu Umar berkata “Alangkah indah dan mulianya! Tunjukkan padaku dimana Muhammad berada saat ini!”
                Seketika Khabbab yang sedang bersembunyi keluar ketika mendengar perkataan Umar ,lalu berkata “Terimalah kabar gembira wahai Umar. Karena aku benar-benar berharap agar doa Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam itu jatuh kepada dirimu. Rasulullah saat ini berada di suatu rumah di kaki bukit Shafa.”
                Umar memungut pedangnya dan menghunusnya. Kemudian dia pergi ke tempat yang dimaksud. Dia menggedor pintu. Seseorang mengintip dari celah pintu ,dia melihat sosok Umar yang berdiri sambil menghunuskan pedangnya. Orang itu memberitahu Rasulullah ,lalu mengumpulakan orang-orang di satu tempat.
                “Ada apa kalian ini?” tanya Hamzah salah seorang sahabat.
                “Ada umar.” Mereka menjawab.
                “Umar? Bukakan pintu. Jika kedatangannya untuk maksud yang baik, maka kami akan memberinya. Namun jika dia datang dengan maksud yang buruk, kami akan membunuhnya dengan pedangnya sendiri.”
                Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam turun campur tangan dengan memberi isyarat agar Hamzah menghampiri Umar. Maka Hamzah menemui Umar di luar lalu membawanya bertemu beliau  Umar  di dalam salah satu ruangan. Rasulullah memegang baju dan pegangan pedang Umar, lalu menariknya dengan tarikan yang keras, seraya bersabda, “Apakah engkau tidak mau menghentikan tindakanmu wahai Umar, hingga Allah menurunkan kehinaan dan bencana seperti yang menimpa Al-Wadid bin Al-Mughirah? Ya Allah. Inilah Umar bin Al-Khatab.”
                Umar berkata, “Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan sesungguhnya engkau adalah Rasul Allah.”
                Jadilah Umar masuk Islam. Semua yang ada di dalam rumah itu bertakbir secara serempak . sehingga takbir mereka bisa didengar orang-orang yang ada di Masjidil-Haram.
                Umar adalah orang yang memiliki watak temperamental dan sulit dihalang-halangi. Sehingga ke-Islamannya mengguncangkan orang-orang Musrik dan menorehkan kehinaan bagi mereka. Sebalinya, hal itu mendatangkan kehormatan, kekuatan dan kegembiraan bagi orang-orang Muslim.

Sebelumnya Rasulullah shallallahu Alaihi wa Sallam telah berdoa kepada Allah “Ya Allah. Kokohkanlah Islam dengan salah satu dari dua orang yang paling Engkau cintai, dengan Umar bin Al-Khattab atau dengan Abu Jahal bin Hisyam”.
Ternyata diantara dua orang Quraisyi yang sangat keras menentang Islam ,Allah menghendaki Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu Anhu lah yang masuk Islam.

Jumat, 19 Oktober 2012

10 Hari Pertama Dzulhijjah

Bismillahirrahmanirrahim, 


Bunga Tasbih (Sumber) 

“Dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr: 2).
------------------------------------------------------------------------

Minggu, 09 September 2012

Waspada Teman


Di UFUK sana , ada orang yang mengaku dirinya sebagai teman; padahal di antara mereka, saya, dan Anda, sama sekali tidak ada hal yang layak untuk dikatakan sebagai sahabat. Memang , mereka tidak mengharapkan manfaat apapun dari kita dan tidak pernah merasa khawatir akan sesuatu bencana. Tapi, terkadang mereka menghendaki suatu bencana menimpa kita. Dan untuk mewujudkan keinginannya itu, dia berjuang mati – matian mengorbankan apa saja dan tidak peduli seberapa mahal harga yang harus dia keluarkan untuk merealisasikan maksud itu.
           

Rabu, 18 April 2012

DAFTAR PEMBAGIAN LIQO PESERTA LDKI 2012 (IKHWAN)

Daftar Pembagian Liqo Peserta LDKI 2012 (Ikhwan)

Hitam
Liqo Abu Ayyub Al Anshori
No
Nama Peserta
Kelas
1
Dwi Kurniawan
X.1
2
Alamsyah Putra Pratama
X.1
3
A. Garlan Rahmat Nurfanka
X.1
4
Ahmad Afizena Al-Farabi Jah
X.2
5
A Khalil Gibran Basir
X.2
6
Muhammad Zuhal Darwis
X.2
7
Muh. Aji Ismail Aris Putra
X.3
8
Rezasyah Alifiadi
X.3
9
Athaza Wanandy
X.4
10
Fityanul Aditya
X.4
11
Muh. Rizky Hidayat
X.4
12
Achmad Rizaldy
X.4
13
Fachri Muhammad
X.5
14
Chakra Muhammad Arafat
X.5
15
Andi Alifka Rizali Nugraha A
X.6
16
Fadel Mukminin
X.6
17
Suhud Dwi Wahyudi
X.6
18
Muh. Yastrib Semme
X.7
19
Arfandy Faharuddin
X.7
20
Achmad Azzady Putra Baramuli
X.7
21
Farhan Reynaldo Hutabarat
XI Aksel
22
Fachri Pamaridho Afandi
XI Aksel
23
Muh Iffah Nurhikmah Dedikasih
XI Aksel





Jumat, 13 April 2012

Daftar Pembagian Liqo Muslimah (LDKI 2012)

DAFTAR NAMA  SISWI
LDKI 2012
SMAN 17 MAKASSAR

Liqo’ 1 (Saudah binti Zam’ah)
No.
Nama Siswa
Kelas
1
Rezky ajrianti Umar
X.1
2
Mutmainnah
X.1
3
Chandrika Indira Maharani
X.1
4
Nur Aulia Hamzah
X.2
5
Falensia Dwita Lestari
X.2
6
Auni Tenri Langi Moehadi
X.2
7
Andi Amalia Yasmin
X.3
8
Nurhikma
X.3
9
Andi Nurkamila Putri Rahman
X.3
10
Isqia Patikasari
X.3
11
Siti Adani Ayundi
X.3
12
Andi Aulia Fadillah
X.4
13
Alisha Salsabila Indrawan
X.4
14
Yunita Feby Ramadhany
X.5
15
Radhiyatul Adabiyah
X.5
16
Irma Yulianti
X.5
17
Andi Sukmawati
X.5
18
Riska Dwiyansari
X.6
19
Aura Aulia Imandara
X.6
20
Dwi Wahdani Wulandary
X.6
21
Dian Hariati
X.7
22
Yashinta Aulia
X.7
23
Azimah Karni Auliya
X.7
24
Rizki Amalia Said
X.7
25
Marsya Diah Izdihar
aksel
26
Dini Mutia Khaerunnisa
aksel
27
Sri Nurfadillah
X.1
28
Ira Khairunnisa
X.4
29
Riska Nur Azizah
X5
    
      Bindap : Khaerunnisa Mursalim (XI IPA 2)
                     Wahyuni Eka Muqni (XI IPA 4)