Rabu, 05 Oktober 2011

Langkah Baru Sebuah Perjuangan

Bismillah


Hari ini adalah hari dimana kita berada di tengah-tengah saudari kita yang memiliki semangat dan cita-cita yang sama. Semangat untuk melihat teman-teman kita yang lain dapat merasakan apa yang kita rasakan. Semangat untuk membuat sahabat-sahabat kita dapat memandang indahnya Islam. Semangat agar di tiap sudut sekolah kita terdapat cahaya iman.


Hari ini adalah hari dimana kita kembali mencoba menata kembali barisan-barisan perjuangan. Karena kemenangan Islam adalah sesuatu yang pasti datangnya. Tugas kita adalah mengambil tempat untuk ikut menjadi bagian dari kemenangan itu. Bukan hanya menjadi sekadar penonton yang hanya dapat ikut gembira saat kejayaan tiba, namun tak pernah memberikan apa-apa. Lihatlah muda-mudi di sekeliling kita yang begitu bangga dengan pakaian ketat mereka. Muda-mudi yang waktunya habis di mall dan tempat hiburan lainnya. Habis pula tenaganya untuk berjingkrak di konser-konser musik dan berlinang air matanya karena menyaksikan sinetron yang menipu. Mereka habiskan umurnya dengan hura-hura lalu berharap hidup indah dan kelak masuk ke dalam jannah. Tapi, kita adalah sekelompok remaja muslimah dengan takdir Allah yang mengantarkan kita memulai perjuangan ini dari sebuah mushalla atau masjid yang berdiri kokoh di sekolah-sekolah kita dan menyebarkan keindahan syari'at ini dengan segala potensi yang telah Allah karuniakan. Bukan dari mall, konser musik, ataupun berbagai tempat maksiat yang hanya akan mencipta belati dari masa dan akhirnya membuat segalanya sia-sia.

Hari ini adalah hari dimana kita mencoba mengulang kembali segala ilmu yang telah tersimpan dalam otak, catatan dan hati kita. Ilmu tentang dahsyatnya pahala yang mengalir kepada orang yang menunjukkan jalan kebaikan. Tentang segala permohonan ampunan lewat penduduk langit dan bumi saat kita duduk di taman-taman syurga. Dan tentang unta-unta merah yang Allah hadiahkan kepada mereka yang senantiasa bersemangat untuk menyebarkan kalimat Allah.

Hari ini adalah hari dimana kita memulai kembali langkah. Langkah untuk sebuah perjuangan dakwah!

Jalan dakwah adalah jalan yang terjal. Jalannya tidaklah mulus dan nyaman. Di tiap langkahnya ada onak dan duri, di sisinya diliputi dengan segala yang tidak disukai oleh syahwat diri. Terkadang jalan ini terasa begitu sunyi. Tak jarang dianggap sebagai jalan orang-orang yang kolot, tidak modern, dan tidk sesuai dengan perkembangan jaman. Banyak yang memicingkan mata dengan enggan padanya. Segelintir saja yang siap mengayun langkah di atasnya. Dan sadarlah seharusnya kita, di jalan itulah kita meniti sekarang. Jalan dengan benderang cahaya di penghujungnya. Cahaya yang pasti meski kadang kita tidak peduli.

Ukhti.... Sadarkah kita?

Apa yang kita rasakan kini bukanlah yang pertama. Cobalah tengok ke belakang dan dapatilah orang-orang yang dahulu juga berada di atasnya. Mereka saling berpegangan tangan untuk saling menguatkan. Kadang ada yang terjatuh di tengah jalan, lalu mendapat uluran tangan dan kembali bangkit meneruskan perjalanan. Tapi ada pula yang tidak lagi mengindahkan uluran itu, hingga dia kemudian memutuskan untuk keluar dan memandang jalan lain yang untuk saat ini terlihat tidak begitu terjal untuk di kaki. Lalu saat kita memandang lebih jauh lagi ke belakang. Maka akan kita dapati bahwa di jalan ini pulalah dahulu para Nabi dan Rasul melangkahkan kaki mereka. Meski hanya beberapa saja yang mengikut di belakangnya. Tapi mereka tak pernah gentar, sebab ada keyakinan dalam dada. Semua ini, hanya untuk Allah semata.

Meski tak banyak yang memilih bergabung di jalan ini, namun itu bukan berarti kita akan berjuang sendiri. Selalu saja ada orang-orang yang dicondongkan hatinya oleh Allah untuk ingin ikut dan mengambil peranan. Di sinilah kita akan bertemu dengan saudari-saudari kita yang sama sekali tak ada ikatan darah dengan kita. Merekalah orang-orang yang mungkin baru beberapa waktu yang lalu kita kenal. Tapi ternyata, ikatan persaudaraan karena Allah inilah yang justru menjadi sebuah penyemangat yang luar biasa sehingga kita terus berusaha bertahan. Terkadang, hanya dengan seulas senyuman, atau dengan jabat tangan yang hangat, ataupun dengan sebatang pensil berhias pita sebagai hadiah, dapat membuat kita begitu mensyukuri karunia ukhuwah ini. Ukhuwah yang tertancap dalam hati, bukan karena alasan apapun. Selain karena kita saling mengerti, bahwa kita akan terus berusaha saling menguatkan di jalan ini.

Tapi, menyatukan langkah yang seirama bukanlah sesuatu yang mudah. Terdapat begitu banyak pemikiran dan perasaan yang senantiasa menuntut untuk diperhatikan. Kadang, ada di antara kita yang merasa tersinggung dengan yang lainnya. Ada pula yang tiba-tiba berwajah masam, hanya karena tak menerima sedikit tingkah dan ucapan yang kadang tidak disengaja. Atau karena perdebatan dalam sebuah musyawarah dan pembagian amanah dakwah yang terasa tidak seimbang.

Tapi ukhti, itu bukanlah alasan untuk memilih mundur dari jalan ini. Kekecewaan kepada saudari kita yang lain sesungguhnya adalah sebuah ujian dari Allah, telah ikhlaskah apa yang kita lakukan selama ini, hanya untuk Allah saja? Ataukah telah ada faktor lain yang membuat kita ingin ikut berjuang? Dan jawabnya, hanya kembali kepada diri-diri kita.

Ukhtifillah yang dirahmati Allah, kita adalah remaja dengan usia belia yang mengaku siap dengan segala tantangan jaman. Kita adalah pemuda yang berpikir bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk ummat ini. Begitu banyak jalan yang dapat kita tempuh untuk menampilkan kasih sayang Islam kepada seluruh alam. Kita masih punya suara lantang untuk mengajak pada kebaikan. Kita punya pena yang belum kering tintanya untuk berdakwah lewat tulisan. Kita juga memiliki kreativitas yang selalu dapat kita asah untuk mengemas dakwah dalam bentuk yang paling memikat. Kitalah remaja dengan energy yang berada di puncak. Energi yang oleh remaja lain digunakan untuk hura-hura. Namun oleh kita, semua ini untuk perjuangan di jalan dakwah.


Allah telah memilih kita dengan hidayahNya.

Takdir ini telah tertulis dengan jelas bahwa kitalah yang akan berjuang.

Segala keinginan dan kemampuan kita adalah jalan untuk mencapai apa yang kita harapkan.

Harapan agar kita dapat mencapai kejayaan Islam dan kejayaan ummatnya!


*Dibacakan dalam Temu Aktivis Rohis FUM Makassar
**The Best Choice 4 Muslimah
***Ahad, 9 Agustus 2009

7 komentar:

  1. dalem banget! :)
    tapi ini bisa memberi motivasi yg fresh :)

    BalasHapus
  2. blognya bagus, postingnya bagus2

    BalasHapus
  3. masyaallah, sangat bagus tata bahasanya
    ISLAM MEMANG AGAMA YANG DIAKUI, saya bangga beraga islam xixi

    saya dah follow tuh maap klo gambarnya gak berkenan ^^

    BalasHapus
  4. Daripada hura2 tak jelas juntrungnya, lebih baik digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan, silaturrahmi dan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Kata yang tersusun rapih memiliki kesan yang tersurat dalam setiap karakternya.

    Sukses selalu
    Salam
    Eajwantah's Blog

    BalasHapus
  6. motivasinya ada..
    bener2 mendalem banget :)..

    BalasHapus
  7. pintar sekali sobat memilih kata kata :) lebih baik di gunakan untuk kepentingan yang lebih berguna :)

    BalasHapus